![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |


![]() |
HIJAUKAN
TANAH INI
by : Nenen Gunadi
Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan…, begitu seram masa depan tanah ini.
Aneh…, justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar, Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!
Hijaukan tanah ini !
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan
demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa
by : Nenen Gunadi
Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan…, begitu seram masa depan tanah ini.
Aneh…, justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar, Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!
Hijaukan tanah ini !
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan
demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa
Penyusun :
“BIDANG HUMAS /INFORMATIKA
MAHASISWA PECINTA ALAM
UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR SULAWESI BARAT”
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |

PRAKATA
SALAM LESTARI !
Puji dan syukur kita panjatkan keh
PENDAHULUAN
Alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang dikaruniakan
kepada totalitas kehidupan ciptaan-Nya. Setiap unsur pada alam mempunyai
ekosistem tersendiri yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya. Hubungan manusia sesamanya serta manusia dengan Sang
Khalik. Maka apresiasi kelestarian dari setiap ekosistem adalah tanggung jawab
setiap insan manusia.
Kecintaan terhadap alam adalah manifestasi dari kesadaran terhadap
alam sebagai ciptaan-Nya, dan kesadaran akan tanggung jawab moral manusia
sebagai bagian (anasir) dari alam.
Kedua bentuk kesadaran itulah, yang kemudian menjadi esensial bagi Pecinta Alam
yang konsisten (istiqamah) di setiap
ruang dan waktu. Komitmen tersebut harus di tumbuh kembangkan pada setiap insan
generasi, untuk memberikan wawasan kealaman dan kepecinta alaman.
Alam sebagai ruang lingkup gerak segala makhluk, baik yang abstrak
maupun yang nyata, semuanya bereksistensi pada hukum alam yang tidak memiliki
kebijakan dengan aturan yang sempurna, semuanya telah disesuaikan dengan sistem
perjalanan kehidupan mahluk-Nya.Untuk itulah sebagai mahluk ciptaan-Nya harus
memperjelas dimana eksistensi kita terhadap alam karena alamlah membentuk kita,
memberi fikiran dan memberi akal.
Proses lahirnya Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) diawali pada era
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di zaman ini banyak muncul kelompok-kelompok kepanduan yang kemudian membentuk
organisasi kepanduan dalam upaya membantu perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut
kemerdekaan. Pada tahun 1966 dimana perekonomian Indonesia sangat buruk dan
konstalasi politik Indonesia semakin mengkrucut, kacau, sehingga perjuangan
rakyat Indonesia ini terus bergejolak dimana-mana.
Salah satu perjuangan mahasiswa dimotori oleh Soe Hok Gie, seorang
pemuda keturunan tionghoa yang
mempunyai sosok yang jujur, mandiri dan berani mengemukakan dan mempertahankan
pendapatnya. Dia kuliah di Universitas Indonesia pada fakultas sastra.
Selain selalu turun kejalan untuk menyuarakan hati nurani rakyat,
dia juga gemar mendaki gunung untuk menemukan kedamaian hidup di alam bebas,
mencurahkan segala keluh kesah yang dialami, berdialog dengan alam untuk
menemukan ketenangan hatinya. Gie menganggap hanya alamlah yang dapat
mengungkapkan kejujuran. Maka dari itu, Gie lebih memilih mendaki gunung
daripada ikut-ikutan berpolitik praktis. Gie memilih bersikap independent dan
kritis dengan semangat bebas.
Sangat disayangkan sosok pemuda ini begitu cepat kembali. Dia
meninggal pada 18 Desember 1969 pada
usia yang sangat belia akibat gas beracun kawah gunung Semeru (3676
Mdpl). Tapi tapak-tapak perjuangan Soe Hok Gie tertulis dalam tinta emas
sejarah pergerakan kemahasiswaan di Indonesia sekaligus seorang tokoh pemuda
yang sangat mencintai alam. Bersamaan dengan situasi tersebut maka lahirlah
Mahasiswa Pecinta Alam di Indonesia.
KRONOLOGIS LAHIRNYA MAPALA UNASMAN
Kehadiran Universitas
Al-asy.ariah Mandar diProvinsi Sulawesi Barat ini, berdasarkan surat keputusan
Mendiknas : 59/D/O/2004 tanggal 27 April 2004, kemudian Ibu Megawati Soekarno
Putri selaku Presiden waktu itu menandatangani peresmian Universitas ini pada
tanggal 22 Juni 2004. Adalah hasil merger dua sekolah Tinggi yang sudah ada
sebelumnya yaitu Sekolah Tinggi
Keguruan Ilmu Pendidikan dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian ( STKIP/ STIP ), yang pertama Di
Sulawesi Barat. Seiring dengan peresmian Universitas Al-asy’ariah mandar makah
lahir pulalah sebuah organisasi Intra Kampus Unasman yaitu Mapala Unasman
sekaligus Organisasi yang paling termudah Di Universitas Al-asy’ariah Mandar
yang diprakarsai oleh beberapa Mahasiswa Unasman yaitu M. Nahar, Haeruddin,
Hosni Mubarak, Icsan Rasyid, Anugrahwanto, Mustakim, Mawardi dan terakhir
Hersahyt. Tapi dalam pembentukan Organisasi ini sempat fakum beberapa bulan ini
disebabkan karena meninggalnya Alhaj
Rektor Pertama Universitas Al-asy’ariah Mandar, dan pada tahun 2005 kembali
kami mensosialisasikannya kerektor yang baru dan Alhamdulillah Rektor yang baru
merespon dengan baik dan akhirnya kami sepakat untuk melaksanakan Diksar untuk
para perintis saja, kamipun langsung mengadakan diksar untuk perintis dan
digabung dengan angkatan I Mapala Unasman. Alhamdulillah kami selasai Diksar
dengan selamat dan langsung diakui keberadaannya oleh beberapa
pejabat-pejabat kampus Unasman ini
Seiring dengan perjalanan organisasi intra kampus Mahasiswa Pecinta Alam
Universitas Al-Asy’ariah Mandar yang didirikan pada tanggal 23 Desember 2004,
lalu kemudian pada 26 November 2005 diperjelas dengan keluarnya surat keputusan
Bapak Rektor tentang legalitas salah satu unit kegiatan kemahasiswaan Nomor
: 99/Unasman- Rektor/IX/SK/2005 tentang Pembentukan organisasi Mahasiswa
Pecinta Alam Universitas Al-Asy’ariah Mandar ( Mapala Unasman ). Sesuai
dengan SK diatas adalah dasar untuk membawa organisasi ini untuk
menunjukkan keniscayaan sebuah pengembangan Organisasi sekaligus membawa Unasman
untuk mengibarkan Bendera Almamater
Universitas
AL-asy’ariah Mandar,
Berangkat
dari pernyataan diatas pada tingkat luar kampus ternyata kami dapat mengetahui
bahwa respon yang dilahirkan membuat kita semakin tertantang untuk bagaimana
kita berbuat dengan bangunan komitmen serta idiologi yang jelas, bahwa pada
dasarnya mereka berharap dengan tampilnya organisasi ini mampu menjadi harapan
dalam mempertahankan kondisi alam geografis dikawasan bagian barat sulawesi yang dapat beraktualisasi lewat gerakan
antisipasi kerusakan hutan lindung yang tersisa.
Diluar dari pada itu Organisasi
Mapala Unasman juga diakui sebagai Mapala pertama di Sulawesi Barat yang
tercatat di Pusat Informasi Nasional dan Pusat Informasi Daerah sebagai
organisasi yang sudah memenuhi prasyarat keorganisasian Mapala se Indonesia.
APA DAN BAGAIMANA BENTUK
KEGIATAN PECINTA ALAM ?
Seiring dengan
perkembangan jaman, pernyataan visi dan misi juga mulai dirintis oleh kalangan
pecinta alam .Perintisan ke arah itu pertama kali diwujudkan dalam bentuk
latihan yang berskala nasional bertajuk Gladian yang pertama kali dilaksanakan
di pulau Jawa.Event ini menjadi ajang silaturrahmi sekaligus tempat berbagi
pengalaman sesama pecinta alam. Gladian ini diagendakan sekali dalam dua tahun.
Dalam perkembangannya, maka sudah nampaklah organisasi ini yang semakin banyak
diminati oleh mahasiswa maupun masyarakat umum. Dalam Gladian IV yang
dilaksanakan di Ujung Pandang tahun 1974, melahirkan Kode Etik Pecinta Alam
Indonesia yang selanjutnya menjadi tonggak baru dalam sejarah pecinta alam
Indonesia.
Beberapa tahun setelah kegiatan Gladian, muncullah
TWKM (Temu Wicara dan Kenal Medan) yang pertama kali dilaksanakan pada tahun
1988 oleh Mahasiswa Krida Bhuwana (MADAWIRNA) Universitas Negeri Yogyakarta
dahulu IKIP Yogyakarta. Kegiatan TWKM ini lahir dari sebuah gagasan untuk
membahas masalah internal organisasi Mapala sehingga bisa dijadikan sebagai
percontohan organisasi intra kampus lainnya. TWKM adalah forum komunikasi
tertinggi MAPALA se-Indonesia yang di agendakan sekali setahun.
Dengan kian bertambahnya
wadah dan semakin mengkerucutnya visi dan misi kepecinta alaman maka kegiatan
petualangan seperti ini semakin marak meskipun masih dalam keterbatasan dan
perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak karena mengingat kegiatan ini
sangat berisiko tinggi. Maka dari itu, organisasi ini
hanya mampu disaingi oleh mereka yang berseragam baret.
MANFAAT DALAM KEGIATAN
KEPECINTA ALAMAN ?
Dalam kegiatan kepecinta
alaman sangat bermanfaat dalam setiap kegiatannya karena kegiatan ini sangat
bersentuhan langsung oleh masyarakat itu sendiri. Seperti dalam pendakian
gunung, dapat membentuk fisik dan mental yang kuat dan prima sehingga kita bisa
menjadi sehat dan dapat melahirkan sebuah skill atau keterampilan sekaligus
tertanam jiwa kreatifitas disetiap insan. Kegiatan kepecinta alaman juga dapat
menjadi sebuah peneliti
PEMINAT UKM
SEMAKIN MINIM ?
Pengantar
Barangkali perlu dicermati kalau sekarang ini minat mahasiswa untuk mengikuti
atau aktif di bidang kegiatan kemahasiswaaan mengalami penurunan. Meskipun
jumlah UKM yang tersedia cukup banyak dan potensial untuk mewadahi minat dan
bakat mahasiswa mulai dari bidang seni, olah raga, kewirausahaan,
broadchasting, penulisan atau jurnalistik, pecinta alam, kepramukaan,
keagamaan, dan korps mahasiswa siaga (KMS) serta bidang penalaran yang lain.
Semua unit tersebut disediakan dalam rangka membantu mahasiswa dalam
peningkatan dan pengembangan diri seluas-luasnya sesuai dengan minat dan bakat
yang dimiliki. Namun tidak semua unit yang disediakan tersebut diminati oleh mahasiswa,
kalaupun diminati jumlahnya cenderung sedikit bila dibanding dengan periode 4 -7 tahun yang lalu. Tetapi
paling tidak peminat yang masih mendaftar pada UKM tertentu merupakan mahasiswa
yang betul betul menyadari betapa pentingnya berorganisasi dan serius pada
pilihan unit kegiatan yang diharapkan mampu memberi “sesuatu” pada dirinya.
Aktifitas kemahasiswaan bila diikuti secara serius dapat memberi
banyak manfaat daripada mudaratnya, karena dengan mengikuti aktifitas
kemahasiswaan pengalaman berharga akan diperoleh, meskipun manfaat dari
pengalaman itu mungkin belum bisa dirasakan secara maksimal pada saat itu,
tetapi paling tidak keterampilan praktis akan didapat, dan mungkin penghargaan
akan dinikmati bila ia mampu mengikuti sekaligus berprestasi.

Gejala
umum
Penyebab minimnya mahasiswa yang mengikuti aktifditas unit kegiatan
mahsiswa (UKM) misalnya, pertama, mahasiswa lebih suka kegiatan yang bersifat
praktis dan menghindar dari hal yang merepotkan. Konsekuensi mengikuti salah
satu jenis aktifitas ini menuntut mahasiswa untuk melaksanakan semua kegiatan
yang diprogramkan, dan pasti muncul sesuatu yang harus dikerjakan (kewajiban
sebagai aktifis) dan konsekwensi berikutnya adalah “repot”. Padahal disinilah
sebenarnya “inti dari perburuan sebuah pengalaman”. Kedua, mahasiswa lebih suka
memperoleh hiburan daripada melakukan tantangan atau lebih suka menjadi subjek
(penonton) daripada objek (actor).
Mengubah
persepsi
Persepsi umum yang dimiliki sebagian mahasiswa saat ini adalah bahwa
‘tugas atau beban adalah sesuatu hal yang harus di jauhi dan di hindari’.
Sehingga tugas yang diberikan oleh dosen pun dianggap sebagai sesuatu hal yang
memberatkan, maka di jauhi dan di hindari. Tidak jarang kemudian mahasiswa tidak mengerjakan
tugas dosen, kalaupun mengerjakan dengan sangat terpaksa. Tugas, apapun
bentuknya adalah sesuatu yang akan kembali kepada kita, semakin serius dan
semakin mandiri kita menyelesaikan tugas, semakin faham terhadap apa yang kita
kerjakan.
Mahasiswa juga harus mengubah pandangan bahwa
aktif di kemahasiswaan adalah membuang-buang waktu. Bila dihitung-hitung waktu
yang tersedia bagi seorang mahasiswa dalam sehari cukup banyak. Untuk mengikuti
kuliah sehari diperlikan rata-rata 4 jam (3 mata kuliah), istirahat/tidur 7
jam, lain-lain 3 jam (menyelesaikan pekerjaan harian, belajar dan membaca).
Bila dalam sehari ada 24 jam, berarti masih tersedia waktu kurang lebih 10 jam.
Sebahagian mahasiswa justru kurang memperhatikan pemanfaatan sisa waktu yang
cukup banyak ini, oleh sebab itu aktif di kemahasiswaan justru pemanfaatan
waktu luang yang dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa.
SETITIK
IDE Salah satu pola yang dapat di kembangkan oleh pihak kampus yaitu
untuk kelulusan akademik, mewajibkan kepada setiap mahasiswa lama maupun yang
masih baru untuk masuk ke salah satu kegiatan UKM. Semoga dengan cara ini
suasana UKM semakin semarak dengan berbagai aktifitasnya yang berkualitas dan
mampu memberi kontribusi bagi kampus dan segudang prestasi bagi diri kita.
Ahmad “LANDAK”
Bestari
Catatan
jejak-jejak Temu Wicara dan Kenal Medan
(TWKM) ke XVIII MAPALA se-Indonesia di Semarang, 11-18 September 2006
WAWASAN KEPECINTA ALAMAN
Salam lestari !!
Berbagi waktu dengan alam, kau akan tahu siapa
dirimu yang sebenarnya hakikat manusia (ost Gie by Eros). Kira-kira
seperti itulah salah satu hal mendasari kami bahwa alam beserta isinya adalah
ciptan Allah SWT, yang dikaruniakan kepada totalitas kehidupannya. Setiap unsur
pada alam memmpunyai ekosistem tersendiri yang saling berhubungan dan tak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Kecintaan
terhadap alam adalah manifestasi dari kesadaran alam sebagai ciptaanNya dan
kesadaran akan tanggung jawab manusia sebagai bagian (anasir) dari alam. Kedua
bentuk kesadaran itulah, yang kemudian menjadi esensial bagi pecinta alam yang
selalu konsisten dalam setiap waktu. Komitmen tersebut ditumbuh kembangkan pada
setiap generasi unutk memberikan waawasan kealaman dan kepecintaan alam.
Alam sebagai
ruang lingkup segala makhluk hidup, baik yang abstrak maupun yang nyata, semua
bereksistensi pada hukum alam yang tidak memiliki kebijakan dengan aturan yang
sempurna.
MENCARI KEBESARAN TUHAN DI TANAH TERTINGGI SULAWESI BARAT
Dalam pendakian
ke gunung Gandang Dewata adalah sebuah keniscayaan yang dituankan oleh Tuhan
Yang Maha Esa kepada kami agar dapat membawa jiwa kami kepada sifat
kebenaran dan mengenal seluruh
ciptaan-Nya dan belajar menikmati sebuah kesusahan dimana mendekatkan diri
kepada-Nya. Sungguh indah kebesaran-Mu sehingga kami tersangsi ditempat melihat
kemolekan, keindahan ciptaan-Mu. Dalam perjalanan ini, telah terdapat beberapa
pelajaran yang dapat tersave di dalam benak kami.
Berbagai fenomena
yang telah terlihat di gunung Gandang Dewata memang sangat menakjubkan bak
terhipnotisnya seorang untuk menginjakkan kakinya dan memaksakan jejak untuk
tetap menapak di Tanah Tertinggi Sulawesi Barat tersebut. Dengan perjalanan
panjang, jalur berzigzag, jurang yang sangat dalam sehingga langkah harus
balance. Walaupun perjalanan ini sangat sangat melelahkan tapi kami tetap
bersemangat mengangkat kaki menuju puncak Tanah Tertinggi Sulawesi Barat karena
seluruh isinya membuat bola mata tidak ingin berkedip melihat betapa indahnya
kebesaran-Nya, Allahu Akbar.
Wacana diatas
adalah hasil garapan yang kami temui, kami rasakan, kami nikmati dan kami
dengar selama perjalanan menuju puncak gunung Gandang dewata selama lima hari
perjalanan dan kami sedikit dapat mengutik sejarah singkat Gandang Dewata yang
kami terima dari masyarakat setempat.
SEJARAH GUNUNG GANDANG DEWATA 3037 Mdpl
Gunung Gandang
Dewata adalah salah satu gunung tertinggi yang terletak di kawasan bagian Barat
Sulawesi (pegunungan Quarlesi) dan
gunung tertinggi kedua di Sulawesi setelah
gunung Latimojong (3140 Mdpl) yang terletak di kabupaten Enrekang. Gunung
Gandang Dewata tepat berada di kabupaten Mamasa berbatasan dengan kabupaten
Mamuju yang mempunyai ketinggian 3037 meter dari permukan laut.
Sejarah gunung
ini diberi nama Gandang Dewata yaitu apabila ada orang yang masuk hutan, apakah
dia mau mengambil hasil hutan atau mendaki, maka apabila terdengar suara
gendang dari puncak gunung berarti orang tersebut sudah meninggal. Yang menjadi
misterinya adalah siapa yang memukul gendang itu?.
Kalau rasio ingin
menjangkau hal seperti itu adalah hal yang mustahil. Dari kota Mamasa saja gunung Gandang Dewata tidak
terlihat, yang terlihat hanya gunung Mambulilling (2573 Mdpl) yaitu gunung
pertama dari tujuh gunung sebelum gunung Gandang Dewata. Kepercayaan seperti
ini diyakini masih banyak dipegang oleh orang-orang Mamasa.
Gunung ini juga
dikenal mistiknya, yakni dilarangnya para pendaki berteriak keras karena bisa
saja sang raja yaitu sejenis makhluk halus yang bertubuh kerdil-kerdil yang
dinamai oleh masyarakat setempat sebagai To
Membuni (orang-orang yang sembunyi), menurunkan kabut tebal di barengi
dengan angin kencang, sehingga dapat memperhambat perjalanan bahkan dapat berimplikasi
negative bagi para pendaki. Yang mengherankan bagi para pendaki yang pernah
kesana bahwa hawa di daerah puncak sangat panas karena terik matahari. Di
puncak Gandang dewata, kita serasa di atas awan. Hal itu terlihat dari
pemandangan yang hanya di kelilingi oleh awan tebal sehingga gunung-gunung yang
lain tidak terlihat. Tentu saja ini yang membedakan dengan puncak gunung yang
lain.
Pernyataan diatas
di kemukakan oleh sesepuh To Mamasa yang tahu benar keadaan Gandang Dewata
yaitu Bapak Daud (85 tahun). Sewaktu beliau masih muda, beliau pernah
disembunyikan oleh To Membuni selama
satu minggu di dalam hutan. Beliau bisa keluar dari hutan ketika beliau mengaku
kepada To Membuni bahwa dia sebagai
keturunan orang Mamasa asli. Sampai sekarang Bapak Daud mampu memerintahkan
para To Membuni dengan telepatinya untuk memperlihatkan apabila ada orang yang
tersesat atau terkena musibah di hutan. Hal inilah yang menjadi salah satu
prosedur pendakian ke gunung Gandang Dewata terutama bagi para pecinta alam.

INI ITU PENDIDIKAN DASAR
MAPALA
UNASMAN SUL-BAR
Berapa Lama Pendidikan
Dasar Berlangsung?
Pendidikan
Dasar Mapala Unasman Berlangsung kurang lebih 10 hari. Selama itu anda akan
mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman baru yang dijamin belum tentu di dapatkan
dari organisasi kemahasiswaan lain apalagi dibangku kuliah
Benarkah Dengan
Gabung di Mapala Unasman Bisa Mengganggu Kuliah?
Saya
katakan tidak untuk itu, Karena program Pendidikan Dasar sudah dirancang sesuai
dengan waktu kuliah dan direkomendasikan oleh bagian kemahasiswaan Universitas.
Bahkan di Mapala Kamu akan belajar mengelola waktu dan mengelola organisasi.
Mapala Unasman
Menyeramkan?
Itu
gosip, Dari awal berdirinya sampai hari ini bahkan hari – hari yang akan datang
Metode Pendidikan yang dianut bukan sistem Kemiliteran. Tapi perlu diingat
bahwa latihan Fisik yang Teratur akan membuat badan kita menjadi sehat.
Apakah
biayanya Mahal?
Biaya
pendaftaran. Rp. 100.000,-. Biaya tersebut untuk Administrasi, Bahan bacaan,
Snack selama materi ruangan berlansung, kaos seragam, dan slayer pendidikan.
Jadi uang segitu kamu bisa dapat banyak.
Apa Syarat
Untuk Mendaftar Mapala Unasman?
Syarat
utamanya Kamu adalah Mahasiswa Unasman yang tercatat dalam semester berjalan,
Syarat lainnya adalah punya minat, suka berorganisasi, bergaul, mampu komitmen
dan menyenangi kegiatan di Alam terbuka.
Gimana dengan
wanita yang mau gabung?
Itu
bukan masalah, Mapala Unasman punya banyak anggota dari kaum wanita dan
meskipun kegiatannya banyak petualang dialam bebas tapi yakin kegiatan tersebut
tidak akan
mengurangi
nilai- nilai feminisme dari seorang wanita, bahkan di Mapala kamu akan belajar
bagaimana memanusiakan manusia
Jadi?
Anda
pasti berpikir tentang sesuatu kegiatan yang bisa anda lakukan selain
mengikuti perkuliahan di kampus. Anda pasti pengen
memiliki jalinan pertemanan lintas fakultas, Anda pasti pengen belajar banyak
tentang bagaimana mengelola
suatu
organisasi, dan sebagai anak muda Anda juga ingin semua yang kamu inginkan
dan lakukan dengan cara yang
menyenangkan
dan berarti.
Di
Mapala Kamu bisa mendapatkan banyak hal, jaringan anggota di Seluruh perguruan
tinggi yang dapat berguna setelah kamu
selesai kuliah, pertemanan yang bisa bertahan lama bahkan, membantu sesama
dengan berbagai kegiatan sosial, beraktifitas di alam terbuka seperti
mendaki gunung, menelusuri gua, memanjat tebing dan menyelami lautan.
JADI,,,
TUNGGU APA LAGI...?
BURUAN DAFTAR.!!!
MAPALA UNASMAN SUL-BAR
ADA UNTUK ITU
DAN BUKTIKAN KALAU KAU ADA.!!!

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu ?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap sambil membenarkan letak leher kemejaku.
Kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih,
Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian api yang menjadi dingin.
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ?
Ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra, lebih dekap.
Apakah kau masih akan berkata kudengar detak jantungku ?
Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta ……..

Semesta alam terbentang luas
Cakrawala langit menapak bumi
Pantulkan cahaya petir yang
menggelegar sejak semalam
Aku duduk bersimpuh
dihadapanMU ….
Ini bukan sebuah legenda
Tentang KEMBALINYA ORANG-ORANG PEMBERANI
Sebab bagi kami, KEBENARAN
CUMA ADA DI LANGIT !
Setitik bakti buah karya kami
untuk negeri
S O L I T A I R E

Secangkir
kopi dipagi hari
Hujan yang lebat sejak semalam baru saja reda
Rembesan udara yang dingin serta hembusan angin
Seakan meremukkan tulang-tulangku
Sinar matahari yang berusaha menembus tirai-tirai kabut
Makin bias menghangat,
SELAMAT PAGI DUNIA !!!
Hari yang indah dan semakin indah
Seandainya
kau ada disampingku...
(Rest
In Peace, Gie)

Perasaan
lelah sejak semalam suntuk lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Slamet. Badan
yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi
beranjak bangkit menikmati secangkir kopi dipagi hari kabut malam dan bau tanah
basah baru saja hilang. Suasana pagi hari berkabut tipis serta
tamparan angin yang begitu dingin tanggal 16 september 2006 di G. Slamet.
Seusai berdoa, kami melangkahkan kaki menyaksikan letupan kawah serta semburan
uap hitam yang menghembus membentuk tiang awan di Puncak G. Slamet
MAHASISWA PECINTA
ALAM
UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR


Yang Hidup Dengan
Kesederhanaan
Mereka Hidup
Penuh Cinta Mereka Hidup Saling Menyayangi



Mereka Saling Memiliki
Mereka Saling Menghargai
Mereka Saling Menghargai
Mereka Saling
Melindungi
Penuh Bahagia Dalam
Suka dan Duka …
![]() |

Semangat Nasionalisme
Dipuncak
Tertinggi Tanah Ini
![]() |
|||
![]() |
Membangun
Kebersamaan dan Persaudaraan
Di Alam Bebas
![]() |

Menapaki
hari demi hari
kehidupan
dengan semangat petualangan,
dengan semangat petualangan,
![]() |
![]() |
sedikit meluangkan waktu
dengan alam, dan
berbagi cerita bersama alam....
![]() |

Mereka Tidak
Hanya
Sekedar Naik gunung, Panjat Tebing
Sekedar Naik gunung, Panjat Tebing
Atau masuk
goa
![]() |
![]() |
Tapi Mereka Punya Jiwa Sosial dan Peduli Kemanusian yang Kuat
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
Didadamu
terdapat harapan besar di tanah ini
![]() |
![]() |
Semangat
mereka tak akan pernah luntur
![]() |
Maju Terus
Mapala Unasman Sul-Bar
Petualangan
Belum Berakhir
Karena Perjalanan
Masih Panjang
![]() |
Meski
tak ada tahun yang berulang
Namun
kau akan tetap selalu dihati
Mapala Unasman
Sul-Bar
Salam Lestari.!!!
Wassalam...
![]() |
Penyusun : - Kaka Climbers ( M.Guntur Ali.R, S.IP )
Redaksi :
-
A.Ahmad
Qashlim,S.Kom
-
Ahmad
Bestari, S.IP
-
M.Nahar BD,
S.IP
Penerbit :
-
MAPALA
UNASMAN SULBAR 2013 - 2014
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar